TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
FILM “ROMEO + RINJANI”
NAMA :
-ANHAR FAIZIN (11114268)
-GENTAR JAGAT RAYA(14114483)
-MOHAMMAD AGUNG BUDI. H(16114738)
-MUHAMMAD IBNU FAISAL(17114617)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan penulisan tugas ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga penulisan ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi dosen dalam administrasi pendidikan.
Harapan saya semoga penulisan ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi kami atau para pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi penulisan tugas ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Penulisan ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu
kami berharap kepada dosen di bidang tersebut untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 8 Juni 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………..
1.
LATAR BELAKANG………………………………………………………………………
2.
RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………….
1.
PEMERAN FILM…………………………………………………………………………..
2.
ALUR CERITA………………………………………………………………………………
3.
FILOSOFI FILM…………………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………
1.
KESIMPULAN………………………………………………………………………………
2.
SARAN………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali perfilman Indonesia yang merusak atau pun mengganggu ekosistem alam. Namun banyak juga film Indonesia yang
memiliki banyak makna atau filosofi yang terdapat pada film tersebut. Dan kami
akan mengulas film Indonesia “Romeo Rinjani” dari
pemerannya hingga sampai inti filosofi nya.
2.RUMUSAN
MASALAH
1. Pemeran film
2. Alur cerita
3. Filosofi film
BAB II
PEMBAHASAN
1.PEMERAN
FILM
·
Romeo diperankan Deva Mahenra.
·
Raline diperankan Kimberly Ryder.
·
Sharon diperankan Alexa Key.
·
Ayah Romeo diperankan Garry Iskak.
·
Ibu Romeo diperankan Donna Harun.
·
Fico Fachriza.
·
Amel Alvi.
·
Sammy Not A Slim Boy.
·
Novi Herlina.
·
Jessyca Stefani
Auryn.
·
Ananda Faturrahman.
2.ALUR CERITA
Romeo
(Deva Mahenra), berprofesi sebagai fotografer freelance untuk majalah outdoor
adventure. Romeo sering bergonta-ganti pacar, ketika pacar-pacarnya itu mulai
meminta Romeo menikahi mereka, Romeo akan meninggalkannya. Ternyata Romeo
memiliki trauma pada pernikahan yang membuatnya menjadin play boy. Dia trauma
setelah perceraian ayah (Gary Iskak) dan ibunya (Donna Harun) yang tragis saat
dia berumur 7 tahun.
Suatu
hari Raline (Kimberly Ryder) kekasih Romeo, mengatakan bahwa dia kini sedang
hamil. Raline meminta Romeo menikahinya, dan Romeo akhirnya memutuskan untuk
menikahi Raline. Tapi dia akan menyelesaikan kontrak dahulu untuk mengambil
foto-foto di Gunung Rinjani.
Di
perjalanan menuju Rinjani, Romeo bertemu dengan Sharon (Alexa Key). Perempuan
yang memiliki kesamaan prinsip dengannya. Sharon tidak percaya pada pernikahan
dan juga memiliki jiwa petualang. Romeo merasa sangat cocok dengan Sharon.
Tiba
di Rinjani, Romeo berusaha menggoda Sharon, dan mengajaknya berenang di Danau.
Tapi Romeo malah dikerjai Sharon. Sharon menghilang bersama pakaian dan tas
milik Romeo, juga menjebak Romeo dengan jeratan perangkap binatang. Romeo tergantung
di pohon semalaman.
Dalam
remang pandangannya dia melihat bayangan Raline. Raline datang menyusul Romeo
karena dia punya ‘firasat buruk’ tentang Romeo. Gedung pesta pernikahan Romeo
akan melangsungkan pernikahan dengan Raline. Tapi Romeo malah mendapati Raline
sedang bicara dengan Sharon. Romeo jadi tahu bahwa Sharon itu sahabat Raline.
Romeo curiga Raline bersekongkol dengan Sharon untuk mengerjainya.
3.FILOSOFI FILM
1.
film “Romeo + Rinjani” yang
memiliki setting film di alam gunung
Rinjani sangat bagus, karena mengeksplor kekayaan alam Indonesia. Juga sebagai
bukti nyata kita untuk melestarikan alam.
2.
Dalam film tersebut kita melihat
3 kaum remaja yang mendaki gunung Rinjani. Secara tidak langsung film tersebut
mengajak para kaum muda untuk melihat segi keindahan alam disekitar.
3.
Di film tersebut yang memiliki setting alam gunung Rinjani, para pemain
juga memiliki atau mematuhi kode etik pecinta alam. Agar terlestari nya
ekosistem dan lingkungan tersebut.
4.
Yang terakhir adalah filosofi
mendaki gunung yang juga di rasakan oleh seluruh pemain bahkan kru film “Romeo
+ Rinjani” adalah “Bagaimana kita mendaki
gunung, seperti itulah kita menjalani hidup kita.
Dan di atas sana, di tengah-tengah angin yang menderu-deru, di antara jurang yang berujung kelam, omong kosong kalau kau tidak bicara tentang Tuhan. Kau akan menyadari seberapa kecil dan lemahnya dirimu di tengah hamparan alam semesta.”
Dan di atas sana, di tengah-tengah angin yang menderu-deru, di antara jurang yang berujung kelam, omong kosong kalau kau tidak bicara tentang Tuhan. Kau akan menyadari seberapa kecil dan lemahnya dirimu di tengah hamparan alam semesta.”
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan adanya film “Romeo + Rinjani” menjadikan sekian
kalinya perfilman Indonesia menyajikan latar setting alam yang indah. Sekian kalinya itu juga perfilman
Indonesia masih harus terus belajar sambil berkarya untuk menciptakan
karya yang dapat mengajak kaum muda mudi untuk menjaga dan melestarikan alam
Indonesia .
Masih banyak juga
kejanggalan-kejanggalan kecil muncul dalam film Indonesia yang harus dihilangkan
. Karena, disadari ataupun tak disadari oleh penontonnya, hal
tersebut berakibat pada kepuasan mereka terhadap film tersebut.
SARAN
Meningkatnya produksi perfilman yang berarti perfilman
Indonesia sedang beranjak dari tidur menuju kebangkitanya memang
menggembirakan. Namun, masih ada yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
sebuah film.Ketelitian sangat diperlukan dalam pembuatan sebuah film yang
bagus, terutama dalam pemilihan setting.
Sebaiknya pembentukan
komposisi antara setting baik waktu dan tempat perlu
lebih diperhatikan dan lebih teliti lagi. Agar tidak muncul kegaNjilan-keganjilan
yang mengganggu. Begitu pula dalam peran dan adegan, sekali lagi ketelitian sangat
diperlukan disini. Karena sebuah peran dan adegan aneh muncul, atau adegan yang
tidak pas dengan situasi cerita akan sangat mengganggu para penonton yang menontonnya.
Komentar
Posting Komentar